9 Oktober 2025

Ruwatan Murwakala di Kayangan Api Bojonegoro Diikuti Ratusan Warga

Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menyelenggarakan Ruwatan Murwakala yang diikuti 154 peserta secara gratis. Ruwatan Murwakala digelar di tempat wisata Kayangan Api di Desa Sendangharjo Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro Rabu, (19/7/2023).

Selama acara Ruwatan Murwakala, para peserta dapat menikmati pagelaran wayang kulit dengan Dalang Ki Sunyoto. Acara ini dihadiri oleh Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah, yang datang bersama Forkopimda, beberapa OPD di lingkup Pemkab Bojonegoro, Forkopimcam, Pemerintah Desa setempat, dan juga para peserta ruwatan massal murwakala.

Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menyampaikan bahwa kegiatan ruwatan merupakan tradisi yang telah berlangsung lama. Sejak sebelum masuknya agama Islam, tradisi ini sudah diwariskan secara turun-temurun hingga kini.

Bupati Anna juga membagikan pengalaman pribadinya tentang melakukan ruqyah untuk anak-anaknya, terutama dalam tradisi Jawa yang disebut pancuran keapit sendang.

Lebih lanjut, Bupati Anna berharap agar ruwatan ini menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dan dia berharap acara ini semakin sakral di masa mendatang.

Kepala Disbudpar Bojonegoro, Budiyanto, menjelaskan bahwa tujuan diselenggarakannya Ruwatan Murwakala tahun 2023 adalah untuk melestarikan dan mengaktualisasikan adat budaya daerah Kabupaten Bojonegoro. Selain itu, acara ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap seni tradisi dan budaya daerah serta mengenalkan budaya ruwatan sebagai tradisi khas Kabupaten Bojonegoro.

Budiyanto menekankan pentingnya merawat tradisi ruwatan, yang telah ada sejak masa Singasari, Majapahit, hingga kini, seperti yang tergambar dalam relief-relief di candi-candi Singasari, seperti Candi Jago dan Candi Kidal.

Acara Ruwatan Murwakala ini diikuti oleh 154 peserta dari masyarakat Bojonegoro yang memenuhi syarat berdasarkan berbagai jenis sukerto, seperti ontang anting (anak laki-laki tunggal), kedono kedini (dua anak dengan salah satu laki-laki dan perempuan), uger-uger lawang (dua anak laki-laki bersaudara), dan lain sebagainya. Peserta ruwatan ini dilakukan secara gratis.

Baca Juga :  Polres Bojonegoro Sediakan Etalase Nasi Gratis

Kegembiraan terpancar dari jumlah peserta yang mengikuti acara ruwatan ini, dengan total lebih dari 597 orang yang termasuk anak-anak yang diruwat dan orang tua yang mendampingi mereka. Jumlah peserta meningkat pesat dari tahun sebelumnya, sekitar tiga kali lipat, berkat persetujuan dari Bupati Anna Mu’awanah yang memungkinkan partisipasi lebih banyak masyarakat pada tahun ini.(sr/rn/lis)